Selasa, 27 Januari 2009

manfaat memakai jilbab

pelarangan memakai jilbab bagi muslimah di perancis, sungguh telah mengiris-iris hati saya. Realitas di atas sangat kontras dengan apa yang terjadi di daerah saya. Tepatnya di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Di sana hampir seluruh warga sekolah yang beridentitas sebagai muslimah memakai hijab, menyusul diberlakukannya syariat islam dengan semboyan “GERBANG SALAM” (Gerakan membangun masyarakat Islam) di kota ini. Pemberlakuan syariat Islam ini berhasil mengurangi tindak criminal, khususnya perkosaan dan perzinaan.

Jilbab bagi saya memiliki dimensi makna yang tiada tara. Ia bukan sekedar simbol maupun kewajiban bagi seorang muslimah. Lebih dari itu, jilbab menunjukkan kemuliaan akhlak seorang muslimah sejati.

Kekaguman saya pada jilbab berubah menjadi kesedihan manakala saya melihat muslimah dengan kudung gaulnya (berkerudung tipis dengan rambut terbuka separuh) ramai-ramai melakukan maksiat secara terang-terangan. Bukankah mereka telah menyalahgunakan fungsi dari jilbab itu sendiri? Bukankah mereka telah menyalahi ketentuan Allah dan Rasul-Nya?.

Dalam surat Al-ahzab ayat 59, Allah berfirman agar para wanita mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Dalam ayat lain, yakni di surat An-nur ayat 31, Allah juga memperingatkan wanita agar tidak menampakkan perhiasannya. Lalu, di dalam hadis Rasulullah juga bersabda, “perempuan itu aurat, maka jika dia keluar, setan mengagungkannya ( mempercantiknya dalam pandangan lelaki )”. Semua peringatan itu sebenarnya adalah bukti bahwa Allah sangat mencintai hamba-Nya, dan ingin melindungi hamba-Nya dari provokasi setan.

Manfaat memakai jilbab tidak hanya dapat dirasakan oleh si pemakai, tetapi juga buat orang lain di sekitarnya. Seorang muslimah yang memakai jilbab akan jauh dari cap buruk masyarakat. Ia akan terhindar dari fitnah, buruk sangka, dan ghibah (gunjingan). Sedangkan bagi laki-laki, jilbab adalah pencegah zina mata.

Saya bertambah sedih melihat wanita-wanita yang mengaku beragama Islam, tapi sangat jauh dari jilbab. Mereka menari dan menyanyi sesuka hati dengan pakaian yang nyaris telanjang, persis para wanita yang disebut dalam sabda Rasulullah SAW, “Wanita yang berpakaian tapi telanjang, mereka melenggak-lenggokkan tubuh dan kepala bagai punuk unta yang miring, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapat keharumannya……”(HR. Muslim)

Pakaian seorang muslimah berbanding lurus dengan keimanan dan ketakwaannya walaupun kita tidak dapat mengetahui secara pasti kadar keimanan seseorang.

Dan jika seorang muslimah telah memakai jilbab dengan baik dan benar, maka satu lagi yang diperlukan, yaitu istiqomah dengan jilbabnya. Tentu saja dengan dihiasi akhlak yang mulia. Jadi, untuk para muslimah jangan kalian ragu apalagi malu untuk berjilbab. Dan bagi yang telah hijrah dan merasakan kedamaian dalam jilbabnya, istiqomahlah.

Entah mengapa saya sangat menyukai jilbab dalam berbagi motif dan warnanya, mungkin karena ia adalah pemandangan rutin sehari-hari di daerah saya. Jilbab telah memasuki lorong-lorong hati saya, meneteskan embun dan madu yang berpadu menjadi sebuah keyakinan, keyakinan akan sebuah agama yang hak, Islam.

Saya punya sebuah impian yang mungkin tak terpikirkan oleh pelajar seusia saya. Saya ingin memiliki istri yang sholehah dan konsisten dengan jilbabnya ke manapun ia pergi. Dan itulah mungkin yang membuat saya sangat menghargai wanita berjilbab.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar